Sabtu, 25 Oktober 2008

Sistem Bilangan Desimal dan Biner

SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan adalah kumpulan angka yang membentuk suatu sistem peredaran tertentu. Sebagai Contoh sistem bilangan desimal yang biasa digunakan sehari-hari untuk segala keperluan seperti: angka untuk nomor, angka untuk menyatakan jumlah uang, banyaknya barang dan lain sebagainya.
1. Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal terdiri dari angka 0 hingga 9 dengan menggunakan dasar 10.
Bobot pada bilangan desimal adalah sepuluh, oleh sebab itu bilangan desimal disebut juga bilangan ‘perpuluhan’. Secara nalar mengapa sistem sistem desimal yang dipakai oleh masyarakat umum dalam kegiatannya sehari-hari karena kenyataan bahwa manusia pada awalnya menghitung berdasarkan jumlah jari tangannya yang berjumlah sepuluh.
Memang sangat relevan sekali alasan ini, dalam hubungannya dengan sistem bilangan penghitungan kita dimulaidari angka 0,1,2dan seterusnya sampai mencapai nilai 9,untuk kemudian digit yang dipakai bertambah satu, menjadikan angka 10, Ada sepuluh angka yang harus dilalui sebelum terjadi penambahan digit, bila kita menghitung mulai dari 0.

Digit kedua pada angka 10 adalah angka 1 (dihitung dari kanan)sama seperti rekannya digit pertama. Digit kedua inijuga harus melalui angka 10 angka sebelum terjadi penambahan digit untuk kedua kalinya. Yaitu 10,20,30 dan selanjutnya sampai angka 90, baru menjadi penambahan digit menjadi 100.
Jadi, pada sistem desimal setiap digit dari kanan ke kiri mempunyai bobotnya sendiri, terdiri dari nilaidasar 10, dipangkatkan dengan berapa banyak angkayang ada di sebelah kanannya.
Misalnya angka 1 adalah sama dengan 1x 10 pangkat 0, karena tidak ada angka sama sekali di sebelah kanannya. Tapi angka 1 yang ada pada angka 100 mempunyai nilai sebesar 1x 10 pangkat 2, karena angka disebelah kanannya terdapat dua angka lain. Angka 3 pada bilangan 3000 bernilai3 x 10 pangkat 2 dan seterusnya.
2. Bilangan Biner
Khusus pada binary, karena digunakannya istilah ‘bit’ atau ‘binary digit’, maka MSD-nya disebut dengan ‘Most Significant Bit’ (MSB), sedangkan MSD-nya menjadi ‘Least Significant Bit’ (LSB).

Tidak ada komentar: